Freitag, 12. April 2019

30 MENIT


Semilir angin kota membuat hayalku melayang. Entah berapa ribu langkah ku ayunkan kaki menyusuri trotoar. Aku terpana dengan menjulang nya gedung-gedung pencakar langit yang menghiasi indah nya kota Jambi. Kota nan indah ditengah pulau Sumatera.Tidak terasa sampailah di sebuah hotel ABADI, hotel megah dibalut cat perpaduan antara putih dan kuning emas, yang sekeling nya pagar beduri.

"Ini rupa nya tempat yang aku cari. gumamku sambil mengeluarkan secarik kertas untuk memastikan bahwa hotel inilah yang sedang ku tuju.

"ini pak kunci kamar nya." kata resepsionis.

"jadi kamar ini berada dilantai berapa ya?" Tanyaku.

"ada di lantai 5 pak, jika bapak mau pakek lift kesebelah kanan lobi   jika mau pakai tangga ini ada disamping kasir."  kata resepsionis.

"ok. Terimakasih, saya dengan lift aja" kataku.

Tidak berapa lama pintu lift terbuka dan keluarlah cewek cantik, memakai kerudung hitam menyandang tas tangan, dan kelihatan nya wanita kantoran. Mengingat terburu-buru masuklah aku ke dalam lift dan ku pencet no 5. Lift naik satu, dua, tiga dan empat. Tiba-tiba nomor tidak jalan lagi lampu dalam lift pun padam seketika.

Keadaan menjadi gelap gulita, aku gedor-gedor  pintu lift namun tak ada jawaban, "tolong-tolong" kataku, namun tetap tidak ada jawaban.

Udara semakin panas pikiranku panik jantung berdebar keras, kepalaku pusing serasa tempat ini berputar kencang hingga kaki ku tak mampu menopang tubuh hingga jatuh  tak sadarkan diri.

Tiba-tiba gadis yang ku temui didepan lift tadi datang menyapa, "Mas kok sendirian ayo ikut" dengan suara lembut gadis itu menyapa  sambil memegang tanganku. Tangan nya dingin terasa menyentuh kulit membuat jantungku berdetak kencang.

"Mas sebanar nya mau kemana? Kok bisa ada disini?.. Kata nya.

Aku tak bisa berkata-kata.  Siapa sebenar nya wanita ini dan dari mana dia, kok tiba-tiba ada di depanku, masih dalam pikiran berkecamuk kebingungan, gadis itu menggadeng tangan ku dan diajaklah kesuatu tempat dimana banyak orang sudah berkumpul di meja makan, semua makanan ada.

Aku perhatikan satu persatu wajah mereka. Tatapan nya dingin dan kosong membuat bulu kuduku berdiri.

"ayo mas silahkan duduk" kata gadis yang membawaku."mas memang sudah ditunggu dari tadi" lanjut nya.

Tiba-tiba tanpa sengaja sendok dimeja kesenggol dan jatuh.

"krumpying".

Aku jongkok hendak mengambil sendok yang jatuh, betapa terkejut nya aku setelah melihat ternyata orang-orang yang duduk dihadapan ku tidak ada kaki nya. Jantung ku tambah berdebar tidak karuan.

"Mas.." suara gadis itu memanggilku. Kali ini panggilan nya membuatku merinding dan benar ketika mengangkat kepala.

"hi.hihi.hihi." dia tertawa dengan mengeluarkan gigi nya, wajah yang tadi nya cantik  berubah dengan berlumuran darah.

"mas, ayo makan. Hihihihi.." kata nya, sambil membawa piring penuh dengan ulat.

"tidak-tidak, tolong-tolong" aku mundur dan teriak-teriak sambil lari menuju pintu.
"dok-dok-dokdok" ku gedor pintu nya.

"tolong-tolong" teriak ku, namun tidak ada jawaban dan gadis itu malah mendekatiku dan semakin dekat.

"jangan-jangan" kataku sambil menyandarkan tubuh kepintu sembari mengangkat tangan mencegah nya mendekat.

Tiba-tiba pintu yang kusandari terbuka.
"pak-pak bangun" terdengar suara memanggilku.

"dimana gadis itu, aku berada dimana?" Kataku heran sambil memegang kepala.

"tenang bapak sudah aman" kata satpam yang tiba-ada didekatku.

"Pintu lift ini macet selama 30 MENIT, dan tidak bisa kami buka" kata satpam membuatku semakin heran.

"terus gadis yang besamaku tadi dimana?" tanyaku masih dalam kebingungan.

"Bapak tadi kami temukan pingsan dalam lift" kata pak satpam.

Tubuhku dipapah berjalan ke lobi, setelah terasa agak enak kemudian kucritakanlah semua kejadian mulai mau masuk lift dan hingga ada disini.

"iya pak," kata satpam kemudian melanjutkan kata-kata nya."seminggu yang lalu ada perempuan  pegawai Bank mati dibunuh oleh pacar nya, dan mayat nya di jepitkan di lift, baru ketahuan sudah sehari"

Cerita pak satpam itu membuatku semakin takut dan trauma untuk masuk ke lift lagi, hingga apapun kejadian nya tidak akan masuk lift kecuali bersama orang banyak.



Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen