Mittwoch, 3. April 2019

Jangan lupa, yang akan mengurus jenazah mu adalah tetangga


Setiap mahluk yang bernyawa pastilah akan menemui yang nama nya kematian. Kematian tidak pandang usia, tidak pandang harta nya, pangkat nya, jabatan nya didunia, semua bakal mengalami nya termasuk saya juga anda.

Saat ini banyak orang yang belum sadar bahwa jika ajal datang menjemput, akan ada banyak yang direpotkan, mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan hingga memakam kan, semua itu butuh bantuan orang.

Siapa orang yang akan bergerak cepat jika kita tertimpa kematian selain keluarga?.. Tetangga, yah.. Tetanggalah paling sibuk akan mengurus jenazah kita, mereka rela meninggalkan aktifitas nya demi membantu penyelenggaraan zenazah hingga selesai, semua mereka lakukan dengan sadar bahwa suatu saat nanti kalau dirinya meninggal, maka tetangga juga yang akan menolong nya.

Peranserta tetangga dalam menolong  tetangga nya yang tertimpa musibah sangat menonjol, apalagi tetangga dekat, sungguh sangat membantu dan kita tidak bisa bayangkan seandainya kita hidup sendiri tanpa ada nya tetangga.

Bila kita tertimpa musibah tetanggalah yang paling dulu datang, bukan presiden, bukan gubernur, mentri atau bahkan anggota DPR, sehingga sungguh sangat disayangkan jika gara2 presiden, tetanggaan pecah, gegara presiden lalu timbul permusuhan.

Biarlah beda pilihan dalam menentukan presiden kita, namun kekeluargaan dalam bertetangga harus tetap terjalin erat, jangan mau dipecah belah.

Sejalan dengan itu juga bila ada yang meminta memilihnya menjadi anggota dewan, lihatlah dulu dari manakah dia, tetangga kitakah? Atau saudara kita?.. Kalau dia datang nya ketika mau pemilihan, sedang rumah nya saja jauh dengan kita, bahkan diluar daerah kita, apakah yakin jika kita tertimpa musibah mereka akan datang?

Jika tetangga kita mencalon kenapa kita harus pilih orang yang jauh? Bila ada tetangga, maka pilihlah tetangfa yang mencalon, karena merekalah yang pada hakekat nya menolong kita lebih banyak, bukan mereka yang baru datang dan membelimu dengan uang seratus dua ratus ribu, jija hanya karena uang engkau lupakan tetangga, aoa yang dikatakan oleh roma irama SUNGGUH TERLALU.

Saudaraku belum terlambat, saat nya kita menentukan sikap, pilihlah tetangga yang selalu ada untuk mu, yang mau memperjuangkan agama dan daerah nya, bukan hanya untuk kepentingan dirinya atau kelompok nya saja, semoga Allah meridoi kita.


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen